Header Ads

“Sniper” Perkembangan Intifadhah dan Ketakutan Baru Israel

sniper
 Nazaret – Pusat Informasi Palestina: “Sniper Hebron” kembali menciptakan hari berdarah bagi Israel. Demikian media-media Zionis menyebut perkembangan cara-cara perlawanan pemuda intifadhah al-Quds. Bermula dari lemparan batu, kemudian aksi penabrakan, penikaman hingga aksi sniper, yang menjelaskan bahwa intifadhah ini bukanlah gelombang sementara, yang diakui bahwa intifadhah ini adalah revolusi yang berkobar, yang tidak mudah untuk menghentikannya.

Berikut adalah pantauan terhadap berita-berita di media Zionis seputar aksi-aksi sniper Palestina dan perkembangan perlawanan di Tepi Barat selama intifadhah al-Quds yang meletus sejak awal Oktober lalu.

Surat kabar Zionis Yedeot Aharonot menyebut “Hari Berdarah” setelah peristiwa empat aksi di daerah Hebron selama lima jam, di antaranya tiga aksi penembakan, meskipun ada penjagaan jauh lebih ketat di kota Hebron dibandingkan sebelumnya.

Aharonot mengatakan bahwa militer Zionis khawatir terhadap eskalasi terakhir yang akan berdampak pada bertambahnya aksi serangan senjata api yang mematikan di Tepi Barat. Ketakutan semakin berlipat terhadap meningkatnya penggunaan senjata api yang mematikan, terutama “senapan sniper”, yang sudah mulai digunakan setelah terbunuhnya warga pemukim Yahudi di dekat “Itamar”.

Surat kabar Zionis ini menegaskan bahwa militer Zionis dengan para personil dinas intelijen dalam negeri Shin Bet (Shabak) melakukan operasi keamanan luas di desa-desa dekat kota Hebron dan dekat permukiman-permukiman Yahudi dalam rangka mencari kamera-kamera cctv yang ada di toko-toko.

Target Akurat

Radio militer Zionis melansir pernyataan salah seorang perwira senior di Komando Wilayah Tengah yang mengatakan bahwa sniper yang melaksanakan serangan ke pos militer penjaga perbatasan dekat masjid Ibrahimi, memilih melakukan aksi serangan dengan memanfaatkan suasana mendung. Awan yang rendah menghalangi pandangan kamera-kamera pemantau yang terpasang, yang bisa merekam pergerakan di daerah Kota Tua di Hebron.

Sumber di dinas keamanan Shin Bet kepada saluran TV10 Zionis menegaskan bahwa investigasi awal membenarkan bahwa sniper yang sama juga yang melakukan serangan di Beit Ainun. Sniper ini sangat profesional dan terlatih.

TV10 Zionis menyatakan bahwa prediksi-prediksi mengofirmasi adanya sebuah sel di Hebron, hal yangs ama ada di kota Nablus yang akan digunakan gerakan Hamas untuk mengobarkan situasi di Tepi Barat.

Terkait dengan aksi serangan di Hebron, radio militer Zionis menyebutkan bahwa seorang seniper menembakkan empat peluru ke pos militer “penjaga perbatasan” di dekat area masjid Ibrahimi di Hebron. Aksi ini melukai seorang serdadu dengan luka parah dan meluai seorang pemukim Yahudi juga dengan luka parah. Menurut prediksi, pelaku melancarkan tembakan dari kampung Abu Siniyah yang berjarak jauh dari target.

Koresponden militer radio Zionis, "Carmela Menashe", mengatakan bahwa para petinggi militer Zionis memprediksi bahwa sniper yang melakukan aksi kali ini adalah “sniper Hebron” yang pernah melakukan aksi serangan sekitar dua tahun lalu di Hebron.

Setelah serangan ini, pihak keamanan Zionis menyerukan warga untuk tetap berhati-hati dan waspada karena sniper Hebron berniat melakukan aksi-aksi serangan baru. Militer Zionis juga mengeluarkan keputusan yang mewajibkan para serdadunya agar selalu mengenakan helem di kepalanya.

Horor Sniper

Analis urusan Zionis di Palestinian Information Center mengatakan bahwa intifadhah al-Quds selalu mengejutkan para pengamat dengan perkembangan sarananya, kinerjanya dan keberanian para pemudanya.

Dia menjelaskan bahwa daerah pertigaan kota Hebron tersebar pasukan Zionis dalam jumlah besar dengan sarana pemantau ganggih dan permanen. Meski demikian perlawanan berhasil melakukan empat aksi penembakan dalam waktu singkat. Sementara itu penjajah Zionis gagal mengungkap pelakunya. Sedang para pemimpin Zionis mengakui profesionalisme pelaku. Pelaku melakukan aksinya dengan tenang dan nalar keamanan yang sadar.

Keberhasilan aksi-aksi ini dan kebingungan yang dialami penjajah Zionis telah menyemangati wilayah-wilayah Tepi Barat lainnya untuk melakukan aksi-aksi serupa. Fenomena sniper yang menjadi impian para pemuda intifadhah, telah memberi dorongan yang kuat keseharian intifadhah dan peristiwa-peristiwanya, serta memaksa pimpinan militer Zionis untuk mengambil keputusan-keputusan serius, yang menunjukkan sejauh mana kengerian yang dialami Zionis pada jiwa mereka akibat aksi-aksi “sniper” terakhir.

Karena itu, bila penjajah Zionis terus melakukan aksi-aksi jahanya, mak ahal itu akan menjadi pendorong besar aksi balasan atas serangan tersebut dan para pemuda akan semakin melancarkan serangannya dengan lebih akurat dan trampil, untuk menimbulkan rasa sakit para Israel dan mencegah mereka melanjutkan kejahatannya.

Adanya aksi-aksi serangan senjata api melalui munculnya fenomena “sniper” ini merupakan bukti jelas akan arah intifadhah dari aksi spontan tanpa target sepesifik ke aksi-aksi yang lebih akurat, yang bisa menimbulkan kerugian lebih besar di pihak Zionis, juga dari aksi-aksi individu ke aksi-aksi terorganisir dan terarah. (asw/infopalestina.com)

No comments

Silakan Berkomentar Atau Kasih Keritikan Dengan Sopan Dan Santun

Powered by Blogger.